Thursday, December 15, 2011

RENDRA DALAM MAKNA


Muhammad Ainun Nadjib


Rendra yg kami cintai

Berpindah rumahnya

Dari penglihatan dan pengetahuan

Menuju rumah sejati abadi

Yg bernama makna, keyakinan dan cinta

Kemarin kami melihatnya

Sehingga tak sanggup memaknainya

Kemarin kami sibuk bersombong merumuskan pengetahuan tentangnya

Sehingga terbentang jarak untuk mampu mencintainya

Kemarin bersamanya kami semua terpenjara oleh eksistensi dan kepentingan

Sehingga menjadi terlalu bodoh untuk menemukan keyakinan tentang ruh Tuhan yang bersemayam di dalam jiwa puisi-puisinya

Rendra yang kami cintai

Maafkanlah kekerdilan kami

Yg terus kami festivalkan sampai hari ini

Kekerdilan atasmu

Buta makrifat padamu

Tabir tertutup di depan kasyaf cintamu

Wahai Tuhan yg Rendra telah berada padamu

Lindungilah kami semua dari bunyi mulut para pentakabur ilmu

Yang mengipas-ngipaskan kata-kata bahwa kehidupan ini adalah dan hanyalah kehidupan ini

Di mana kematian merupakan ujung darinya

Wahai Tuhan, kami tidak berduka

Karena Rendra tak kan pernah berakhir

Wahai Tuhan, kami tidak kehilangan Rendra

Karena Engkau sendiri yang menyatakan bahwa para Syahid sama sekali tidaklah pernah mati

Dan karena dengan segala suka cita kamipun menyatakan

Bahwa Rendra lebih hidup dalam jiwa kami melebihi saat ia hidup sejenak selama waktu yg Engkau pinjamkan kepadanya

Wahai Tuhan, orang yg duduk paling dekat di sisi-Mu bukanlah orang besar, orang hebat atau orang masyhur

Orang yg duduk paling dekat di sisi-Mu, adalah orang yang bekerja keras untuk mencari-Mu

Wahai Tuhan, orang yg paling berjarak dari maqam-Mu bukanlah orang yang berwarna hijau, merah atau putih; juga bukan orang yang dunia menjunjungnya atau merendahkannya, yang peradaban manusia mengakuinya atau mencampakkannya

Orang yg paling berjarak dari maqam-Mu, orang yang mencari-Mu dengan bekal cinta dan rindu

Wahai Tuhan, hamba yang Engkau terima di pihak-Mu dengan ketenteraman dan keteduhan

Bukanlah orang-orang utama dalam iman, ilmu, estetika atau kawaskitan

Hamba yang Engkau terima di pihak-Mu dengan ketenteraman dan keteduhan, adalah hamba yg rela mentiadakan dirinya, melebur pada-Mu, hingga hamba tak ingat lagi nama dan dirinya sendiri, karena dipenuhi oleh nyanyian terindah “La ilaha illlallah, La ilaha illallah”

Kadipiro 21.43 WIB, 7 Agustus 2011.

Friday, January 7, 2011

aku ingin berpuasa seperti engkau wahai muhammad

adymoralist

Hidup adalah anugrah. Syukurmu adalah mengisinya dengan nilai-nilai sebagai wujud penghambaan kepada sang pemberi. Disetiap langkah disetiap gesekan disetiap benturan kehidupan ini untuk terus berusaha meminimilasir dari keangkuhan-keangkuhan hidup. Terus berpuasa dalam menapaki bumi,

berpuasa untuk tidak berada dibarisan depan dalam hal sanjungan,

berpuasa dari nikmatnya barisan belakang demi memperjuangkan keadilan dan kebenaran demi kepentingan saudara atau teman

tapi kami tidak cukup kuat untuk spertimu wahai muhammad tauladan kami,

kami berbenturan sesamakami dalam hal yang semestinya sangat remeh temeh,kesepakatan dalam musyawarah kehidupan kami bukanlah kesepakatan melainkan topeng untuk mempermudah menyebar kemunafikan

demikian juga mereka yang kami percayakan tidak benar benar berpuasa menjalankan amanah kami,

sungguh sangat serakahnya kami akan kehidupan ini


berpuasa

........?........

RENDRA DALAM MAKNA

Muhammad Ainun Nadjib Rendra yg kami cintai Berpindah rumahnya Dari penglihatan dan pengetahuan Menuju rumah sejati abadi Yg bernama makna, ...