Tuesday, November 2, 2010

kurang cinta apalagi allah kepadamu

adymoralist

“jangan melakukan hal-hal yang dimana nantinya kamu harus mengucapkan 'sorry'".

Terasa dihati tegurannya,berbekas dihati ucapannya,semoga itu tak sirna beriringnya waktu. Seakan perjalanan keturunan adam ini telah lelah dan jenuh dengan kesabaran dan konsekwensi yang dilaluinya. Sehingga ia kehilangan arah mesti kemana berlabuh kejenuhan ini. Sugesti yang ia bangun sebagai motivasi diri untuk membendung kepincangan - kepincangan hidup ini tidak cukup kokoh untuk tidak berbuat yang naif.

Yang perlu engkau sadari bahwa sang Maha kuasa tidak bermain-main dengan penderitaan makhluknya, ketika engkau menderita sebenarnya tuhan menggiringmu pada titik keintiman Hanya Engkau dan Dia..,namun sebesar apakah cinta engkau kepadanya. Layaknya Muhammad rasul allah yang tak henti - hentinya melakukan shalat malam,yang sudah jelas-jelasnya beliau diampuni allah akan dosanya,beliau sangat tau itu. Terus apa semua ini kalau bukan cinta namanya. Itulah cinta,terus dan terus memberi..

Kurang cinta apalagi allah kepadamu,alasan yang mana sehingga engkau tidak bersyukur kepadanya. Banyak kenikmatan yang ia beri,hanya satu dua cobaan menghampirimu,hanya sebesar itukah kesetianmu..,hargailah dirimu dari hal yang merugikan orang lain,mengecewakan,bahkan sampai menyakitinya. Yakinlah,masih ada kebaikanmu yang bermanfaat dan dihargai oleh orang lain walau itu sebutir..

Engkau semakin tumbuh dewasa,namun tak diikuti tumbuhnya perwujudan cintamu kepadanya. Engkau semakin pandai,namun tidak semakin bersujud. Semakin pintar,tetapi tidak semakin berislam.

Yang engkau butuhkan adalah manajemen yang prima untuk mengarungi keseimbangan hidup ini. keseimbangan hidup itu bila badanmu sering terputus dengan kepalamu. Kepala sering memikir begini dan hati berfikir begitu. Ada konflik yang luar biasa antara keharusan-keharusan akal dan dengan nafsu didalam hati dan syahwat, maka selalu disambung dengan kesejatian, antara fikir dan dzikir, antara intelektual dengan spiritual, antara nurani dengan kecerdasan. Itu selalu dikawinkan, dinikahkan terus-menerus, nurutin kecerdasan bisa menghancurkan kehidupan orang lain, nurutin hati aja itu juga lemah. Jadi harus ada manajement interrelatif akal dengan perasaan, antara hati dan pikiran,antara kecerdasan dengan kelembutan.

Dan yang engkau harus punya adalah, kesediaan, keberanian, dan kerelaan yang sungguh-sungguh untuk mengikuti jejak rasulullah Muhammad.

No comments:

RENDRA DALAM MAKNA

Muhammad Ainun Nadjib Rendra yg kami cintai Berpindah rumahnya Dari penglihatan dan pengetahuan Menuju rumah sejati abadi Yg bernama makna, ...