Bodoh untuk menangis ?

adymoralist

cowok kok nangis

"Laki-laki tidak menagis, laki-laki harus tegar !!!" itu yang selalu ku pegang. Dan aku tidak ingin terlihat cengeng.

Namun apa yang terjadi,

aku menangis lagi untuk yang kesekian kalinya. Bukan ketika mengadu kepadaNya, Bukan karna kehilangan orang yang kucintai, juga bukan karna terharu bercampur suka tapi hanya karna Baghban*. Ia telah membuatku terharu bercampur duka. Ruh dan jiwaku dipaksa untuk menghayati dan ikut merasakan. ( ah males.. kok jadi curhat kwak kwak kwak )

Cengeng ?,
Bukan itu yang kumaksud.

Akantetapi kepekaan hati yang selalu ikut berkomunikasi dengan akal lalu berhubungan vertical langsung mempertanyakan kepada Tuhan sudahkah aku berbuat yang terbaik atau sudahkah aku menjalani amanah hidup ini sesuai dengan ketetapan atau ridhoNya. Bukan sekedar tangisan keluh atau keputus asaan. Tapi jauh lebih kepada tanggung jawab sebagai manusia. ( se ola - ola , ha ha ha )

Dan yang bener-bener aku belum bisa,
mengimplementasikan nilai-nilai kesadaran ini dalam kehidupan nyata seutuhnya.

Bukan sekedar menghayati,
Sang actor juga bisa memerankan ini. Bahkan engkau bisa marah dan senang dibuatnya atau juga sedih. Dan bahkan juga kamu bisa dibohongi olehnya, engkau kira aku ini suci engkau kira aku ini amanah menjalani kepemerintahan ini engkau kira pidatoku adalah ketulusan, belum tentu. Karna engkau tidak mengerti apa mauku. Engkau kubohongi namun masih bisa tersenyum, kekayaan alammu kurampas tapi juga masih tersenyum...dst. Tetapi bagaimana pesan-pesan ini bisa kita enterprestasikan dalam kehidupan social. Bukan untuk mengakali dengan air mata.

Setiap yang menangis tentunya ada sebab dan alasan sendiri untuk menangis, apakah karna bahagia ataupun sedih. Yang berperan penuh mesra disa'at engkau menangis adalah hati. Hati tidak bisa engkau bohongi karna ia murni dan suci.


* judul film India :D :) :D