Saturday, October 27, 2007

tangisan dan kematian

adymoralist

"..kullu nafsin dzaiqatul maut.."

tentunya ini sudah menjadi pemahaman umum akan kematian,
dan tiada satu makhluqpun yang abadi di jagat raya ini.
kematian tidak perlu kita tangisi namun penyebab kematian itulah
yang mesti kita telusuri, karna bisa jadi ia telah mengambil hak
tuhan untuk menentukannya. ( Emha buanget :D )

dari berbagai penjuru, manusia berduyun-duyun datang
turut berdukacita akan ketiadaanya
tidak lain tentunya ia sangat special dihati sang pelayat
ribuan bahkan jutaan manusia membasahi ruh dan jasadnya dengan airmata. terasa seluruh organ tubuh sejenak berhenti dari rutinitas ibadah lainnya. fokus utama, untuk makhluqNya yang mereka cintai. Do'a atau bahkan harapan kebaikan lainnya ia panjatkan kepada Sang Empunya.

bukan airmata buaya yang mengalir
akantetapi ketulusan yang sangat mendalam
bukan rekayasa kerajaan atau formalitas kepemerintahan
melainkan kerinduan dan merasa sangat kehilangan.

aku yang katrok ini ( kalau kata tukul :d )
yang selalu menabung iri hati dan dengki
yang selalu mengumpulkan cela dan fitnah
yang selalu memetik dosa dan ghibah,

oh Tuhan,
bagaimana aku, dan AKU AKU yang lainnya kelak oh tuhan
( nanya melulu...!, "berbuat dan islah dong" jawab tuhan :D ).
kalau kata tuhan ;
"kamu ini ibarat anak kecil yang selalu minta dan setelah diberi masi juga minta".

padahal pemberianku udah numpuk dimeja kantormu
uban di kepalamu sudah tak terhitung
fisikmu tak sekuat dulu
jiwamu telah lemah, tidak ruhmu

maka tunggu apa lagi :)

"rabbana igfirlana zunubana wa zunuba walidaina warhamhuma kama rabbayana shagiira"

No comments:

RENDRA DALAM MAKNA

Muhammad Ainun Nadjib Rendra yg kami cintai Berpindah rumahnya Dari penglihatan dan pengetahuan Menuju rumah sejati abadi Yg bernama makna, ...